"Ini kita lakukan untuk menyongsong wajib halal pada Oktober 2024 nanti," ujar ketua Pusat Halal Unair, Abdur Rahem.
Menurutnya, pihaknya terus mendorong dan mendampingi aneka usaha makanan dan minuman, jasa penyembelihan baik kelas menengah atas mikro kecil untuk segera mengurus sertifikasi halal. Meskipun untuk kelas UMKM sendiri memang masih diundur kewajiban sertifikasinya hingga 2026 mendatang.
"Ini tadi banyak juga ada UMKM yang ternyata belum mendapatkan sertifikasi, mereka masih ikut berproses, masih ingin tahu, mau melakukan sertifikasi," jelasnya.
"Ini juga bagian dari branding halal kepada masyarakat, Sehingga masyarakat itu lebih memilih yang sudah ada sertifikasi halalnya daripada yang tidak," tandas Rahem.
Pusat Halal Unair saat ini sudah memiliki LPH beserta auditornya untuk mengaudit dan sudah berjalan untuk proses sertifikasi halalnya, sertifikasi ada yang reguler dengan membayar sejumlah biaya, juga ada yang gratis.
Dalam konferensi ini juga digelar presentasi hasil penelitian yang terkait dengan halal, harapannya setelah presentasi ini, hasil penelitian nanti dipublikasikan di jurnal-jurnal yang sudah terakreditasi Kemendikbud. Jib
Menurut Rahem yang gratis itu harus ada yang menjamin pendampingnya yang sudah terlatih, Pusat Halal Unair sudah melatih lebih dari 1000 pendamping seluruh Indonesia, sehingga mereka sudah bisa mendampingi di daerah masing-masing.
"UMK UMK itu bisa mengajukan sertifikasi halal dan Alhamdulillah sekarang kami sudah di atas 6.000 produk," pungkasnya. Jib
